Langit maghrib dan perempuan tua

Perempuan tua itu sedang duduk memandang langit maghrib.

merah jingga.

Burung-burung terbang pulang ke sarang.

ramai-ramai.

........

Terlukis sebuah rindu di wajah tuanya.

Walau disembunyi.

Terlakar sepi pada muka tuanya.

Jelas.

Rindu itu sakit. Sepi itu sakit.

Apa lagi yang tinggal untuknya, selain anak dan cucu.

Apa lagi harapan si tua itu, selain anak dan cucu.

Apa lagi sandaran untuknya, selain anak dan cucu.

Ada tapi jauh.

Ada tapi seperti tiada.

Kasihan si perempuan tua itu.

Kasihan.

.....Itu rupa hari tuanya.

Entah bagaimana rupa hari-hari tua aku.

Terus berbisik pada Tuhan. Semoga baik-baiklah semuanya.

Aku dan kau, akan merasa hari-hari tua, itupun kalau hidup berlangsung panjang, itupun kalau yang di atas mengizinkan.